Posts

Showing posts from July, 2020

Gang Tteokgalbi Gwangju, Surganya Tteokgalbi di Korea Selatan

Image
Bagi kamu penggemar daging dan masakan Korea Selatan pasti sudah tidak asing lagi dengan tteokgalbi. Tteokgalbi yang awalnya merupakan makanan kerajaan ini dibuat dari daging sapi yang dicacah, lalu dibentuk menjadi kotak dan tipis lalu dipanggang. Walaupun pada awalnya dibuat dari daging sapi, tteokgalbi di Gwangju dibuat dari campuran daging babi dan daging sapi. Akan tetapi, kita bisa juga mencoba jenis tteokgalbi lain yang tersedia seperti hanwoo tteokgalbi yang terbuat dari daging sapi premium dan juga ori tteokgalbi yang terbuat dari daging bebek. Deretan restoran terbaik di Gwangju yang menjual tteokgalbi terenak bisa kamu temukan di dekat Stasiun Gwangju Songjeong. Stasiun ini merupakan stasiun KTX jadi kalau kamu naik KTX ke Gwangju dari Seoul, kamu bisa menemukan gang tteokgalbi ini dengan mudah. Walaupun ada banyak restoran tteokgalbi di sana, restoran yang paling tua dan paling populer adalah Songjeong Tteokgalbi No. 1 . Biasanya pengunjung harus mengantri selama 30 menit h

Sepeda Publik di Seoul, Ttareungi

Image
Mungkin bus umum atau kereta sudah biasa menjadi transportasi publik di dunia, akan tetapi Seoul punya sepeda yang disediakan oleh pemerintah kota Seoul dan bisa dipakai oleh siapapun yang ada di Seoul. Nama layanan sepeda itu adalah Ttareungi. Sepeda ini bisa kita temukan dimana-mana, terutama di dekat stasiun kereta. Biayanya mulai dari 1.000 KRW per jam dan turis pun bisa menyewanya melalui website ( https://www.bikeseoul.com:447/main.do?lang=en ). Masyarakat lokal bisa menyewanya untuk harian, mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Akan tetapi sepeda tersebut hanya bisa digunakan maksimal selama 2 jam untuk sekali pemakaian dan harus dikembalikan ke lokasi-lokasi terdekat dari tujuan kamu. Kalau tidak dikembalikan atau dikembalikan tapi tidak pada tempatnya, kamu bisa-bisa harus membayar denda yang tidak murah. Selama pandemi Covid-19 ini pun, ttareungi masih menjadi moda transportasi favorit bagi masayarakat lokal Seoul dan pemerintah mendisinfeksi ttareungi untuk mencegah penyeb

Festival Kimchi di Korea Selatan

Image
Kimchi adalah mungkin adalah makanan Korea yang paling terkenal di seluruh dunia. Hampir semua orang yang tahu tentang Korea pasti tahu tentang kimchi. Tapi apakah kamu tahu kalau sebetulnya kimchi itu dahulu kala adalah makanan yang dimakan saat musim dingin? Oleh karena itu, biasanya di bulan November dan Desember, ibu-ibu rumah tangga biasanya mulai membuat kimchi untuk disimpan selama musim dingin. Walaupun saat ini kimchi bisa dimakan kapan saja, akan tetapi biasanya ibu-ibu di Korea Selatan akan bilang kalau kimchi yang paling enak adalah kimchi yang dibuat dengan sawi yang dipanen menjelang musim dingin. Oleh karena itu, Festival Kimchi yang diadakan oleh Pemerintah Kota Seoul pun biasanya dilaksanakan pada bulan November. Saya pun sempat dua kali mengikuti festival tersebut selama tinggal di Korea Selatan. Jujur saja, membuat kimchi itu capek sekali, hehe. Kalau kamu mau ikutan untuk membuat kimchi di festival ini, kamu harus mendaftar dulu di websitenya ( https://www.seoulkimc

Pengalaman Mengajar Calon Relawan KOICA

Image
Tahun 2018 lalu saya sempat dihubungi oleh KOICA, atau Korea International Cooperation Agency, yaitu sebuah lembaga pemerintah yang berfungsi untuk mengirimkan relawan dan bantuan kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan. KOICA yang dibentuk pada tahun 1991 ini juga mengirimkan berbagai macam relawan ke Indonesia. Saya berkesempatan untuk mengajar beberapa grup relawan yang dikirim ke Indonesia pada tahun 2018-2020. Tujuan relawan tersebut sangat bervariasi, ada yang dikirim untuk menjadi guru SMK, pegawai di panti sosial, guru bahasa Korea, dan lain sebagainya. Sebelum dikirim ke Indonesia, biasanya mereka diajarkan bahasa dan kebudayaan Indonesia dasar 1-2 kali seminggu selama 4-8 minggu di Korea Selatan. Tak hanya bahasa dan kebudayaan Indonesia, mereka juga harus belajar hal-hal lain seperti dasar-dasar menjadi relawan, cara menghadapi kecelakaan dan bencana, dasar-dasar pendidikan bagi orang asing, dan lain sebagainya. Biasanya para calon relawan dididik di dalam asrama ya

Nipong Naepong, Restoran Fusion Favorit Orang Indonesia di Korea

Image
Hampir semua orang Indonesia suka mi, sehingga orang Indonesia yang pernah mencoba jjampong (짬뽕), mie pedas seafood, di Korea pasti suka. Jjampong biasanya hanya bisa dimakan di Restoran Tionghoa, tetapi ada satu franchise restoran fusion terkenal yang menyajikan jjampong dalam berbagai style, yaitu Nipong Naepong. Restoran ini tersebar di seluruh penjuru Korea Selatan dengan harga yang cukup bersahabat. Satu porsi ppong atau mie dijual mulai dari 7.000 KRW dan pizza mulai dari 10.000 KRW. Menu ppong yang paling terkenal adalah il-ppong atau jjampong ala ramen, dan tae-ppong atau jjampong ala pad thai. Pizza yang dijual di restoran ini merupakan pizza yang unik karena terdiri dari 3 jenis, yaitu pizza ubi, pizza bawang putih, dan pizza kelapa. Menu pizza yang paling terkenal di sini adalah pizza ubi. Biasanya pengunjung mengambil paket menu seharga 23.700 KRW, yaitu paket 2 mie, 1 pizza, dan 1 gelas soda. Kamu bisa cek menu-menu dan lokasi restoran di link ini .

Bali di Korea, Bali in Mangwon

Image
Sewaktu saya pertama kali datang ke Korea di tahun 2014, belum banyak restoran Indonesia di Korea Selatan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, semakin banyak restoran dengan menu Indonesia yang dibuka di Korea Selatan. Bahkan banyak di antaranya yang dibuka oleh orang Korea yang belajar memasak masakan Indonesia. Salah satu restoran tersebut adalah Bali in Mangwon. Bali in Mangwon terletak di dekat Stasiun Mangwon Jalur 6 di Seoul, dan memiliki interior dengan suasana Bali. Restoran ini buka pada pukul 11:30-21:00 dengan waktu istirahat pukul 15:00-17:00. Saya ke sana pada hari biasa pukul 19:00 dan antrian sudah cukup mengular. Saya baru bisa masuk pada pukul 19:30, sedangkan tamu hanya bisa memesan makanan maksimal pada pukul 20:00. ' Menu-menu di Bali in Mangwon adalah nasi goreng, kari hijau, ayam bakar sambal matah, rendang sapi, bakwan jagung dan sebagainya. Yang membuat saya kaget adalah, Pop Ice ada di menu! Tapi saya ttidak pesan karena kangen teh botol, heheh

Makan Daging Babi Sampai Kenyang di daerah Konkuk University

Image
K alau kamu bukan Muslim dan bisa memakan babi, ada satu restoran di dekat Konkuk University yang terkenal dengan BBQ babinya. Namanya Choi Wonseok ( 최원석의 돼지 한판 &서해 쭈꾸 미). Menu yang paling terkenal di sini adalah 돼지한판 atau berbagai jenis daging babi dalam satu nampan. Berat daging tersebut adalah 900 gram dengan harga 68.000 KRW. Jumlah daging seberat 900 gram itu bisa dimakan oleh 4 orang. Sebetulnya restoran ini memiliki banyak cabang tetapi yang paling terkenal berada di dekat Konkuk University .

Moonlight Tour di Istana Changdeokgung

Image
Biasanya turis-turis mengunjungi istana di Korea Selatan pada siang hari, tetapi ada beberapa istana yang dibuka pada malam hari pada waktu tertentu dengan biaya tertentu. Istana Changdeokgung adalahh salah satunya. Tur ini disebut moonlight tour dan kita diajak untuk mengelilingi istana dengan seorang pemandu wisata selama 90 menit. Kita akan diajak pula untuk melihat pertunjukan alat musik tradisional Korea, tari tradisional Korea, dan wayang Korea. Kita juga bisa mencicipi teh tradisional Korea.  Menurut website Visit Korea, jalur tur tersebut adalah sebagai berikut. Tour Course : Donhwamun Gate (Entrance) → Geumcheongyo Bridge and Jinseonmun Gate → Injeongjeon Pavilion → Nakseonjae Hall → Sangryangjeong Pavilion (Daegeum solo performance) → Buyongji Pond → Bullomun Gate → Aeryeonjeong Pavilion → Yeongyeongdang Hall (Traditional arts performance & tea time) → Huwon Secret Garden Forest Trail → Donhwamun Gate (Finish) Saya beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengunj

Mulhoe di Kota Sokcho

Image
Jauh-jauh ke Seoraksan, rasanya tidak afdol kalau tidak makan di Kota Sokcho. Sebelum pulang kembali ke Seoul, lebih baik kamu coba sup sashimi yang terkenal di Kota Sokcho. Sup ini dalam bahasa Korea bernama mulhoe (물회) dan cocok dimakan pada musim panas supaya badan kamu terasa segar. Tapi sup ini boleh kok dimakan kapan saja! Restoran yang paling terkenal seantero Sokcho ini adalah Chungchosoo dan menu yang paling dicari orang-orang adalah mulhoe seharga 16.000 KRW per porsi. Restoran ini buka setiap hari pada pukul 09:30 hingga 21:00 tetapi kamu hanya bisa memesan hanya sampai pukul 19:50. Kalau bisa, kamu datang sebelum pukul 18:30 karena antrian untuk makan di restoran ini cukup panjang.

Seoraksan di Bulan September

Image
Seoraksan merupakan salah satu tujuan wisata utama pada musim gugur di Korea Selatan. Puncak kunjungan turis ke Seoraksan biasanya saat hari raya Chuseok atau pada bulan Oktober. Dedaunan yang berwarna hijau, kuning, dan merah membuat mata kita dimanja. Tidak heran turis asing dan turis domestik memadati Seoraksan di bulan Oktober. Kalau kamu mau berjalan-jalan ke Seoraksan, terutama di bulan Oktober, pastikan kalau kamu sampai di pintu utama Seoraksan sebelum jam 10 pagi supaya tidak ramai orang. Menurut laman Visit Korea , ada beberapa jalur hiking di Seoraksan, akan tetapi untuk pemula, saya hanya menyarankan dua trek, yaitu: ▲ Gwongeumseong Fortress Course (30 min / 1.5 km): Sogongwon → Cable Car → Gwongeumseong Fortress ▲ Biryong Falls (Towangseong Falls Observatory) (1 hr, 2.8 km): Sogongwon → Yukdam Falls → Biryong Falls → Towangseong Falls Observatory Kamu bisa mengunjungi trek ini kalau kamu masuk Seoraksan dari kota Sokcho. Ada beberapa cara untuk mengunjungi Seoraks

Dongeng Penebang Kayu dan Bidadari (Bagian 5)

Kisah seorang penebang kayu miskin yang mendapatkan istri seorang bidadari seperti yang terlihat dalam dongeng “Penebang Kayu dan Bidadari” menggambarkan kisah pernikahan yang romantis dari sisi pria dan juga merupakan kisah penyelamatan dari sisi mitos. Sang bidadari   tak hanya merupakan sosok seorang wanita yang didambakan oleh pria yang miskin, tetapi juga merupakan sebuah tokoh penyelamat dan seorang dewi. Akan tetapi, akhir-akhir ini kisah “Penebang Kayu dan Bidadari” dilihat dari sisi yang sama sekali berbeda oleh peneliti di bidang pendidikan sekolah. Kisah ini dianggap merupakan kisah kekerasan seksual dan kisah penculikan wanita, karena dilihat dari sudut pandang sang bidadari, anak-anak, dan orang tua sang bidadari. Beberapa sekolah dasar di Korea pun sekarang mengkritik keras kisah ini karena dianggap tidak cocok untuk pendidikan kesetaraan gender serta mengajarkan konten yang menindas perempuan. Dongeng “Penebang Kayu dan Bidadari” yang awalnya berasal dari mitos dan

Level Pembatasan Sosial di Korea Selatan (Bagian 2)

Level 1 Level 2 Level 3 Demo, Perkumpulan dan Acara Besar Diperbolehkan (dengan syarat sterilisasi) Maksimal 50 orang untuk acara di dalam ruangan dan 100 orang untuk acara di luar ruangan Maksimal 10 orang Acara Olahraga Penonton diperbolehkan dengan beberapa syarat Diadakan tanpa penonton Dilarang Fasilitas Umum Dibuka (sebagian atau dengan syarat) Dilarang Dilarang Fasilitas Swasta Diperbolehkan, tetapi fasilitas dengan resiko tinggi dibuka dengan berbagai syarat Fasilitas dengan risiko tinggi dilarang, fasilitas dengan risiko menengah dan rendah diperbolehkan buka dengan syarat sterilisasi Fasilitas dengan risiko menengah dan tinggi dilarang, fasilitas dengan risiko rendah diperbolehkan buka dengan syarat sterilisasi Sekolah, TK, dan Penitipan Anak Masuk sekolah dan kelas online Masuk sekolah dan kelas online, jumlah s

Level Pembatasan Sosial di Korea Selatan (Bagian 1)

Selama 2 Minggu Level 1 Level 2 Level 3 Jumlah Pasien Positif Per Hari Di bawah 50 orang 50-100 orang 100-200 orang, bahkan lebih Persentase Rute Pasien Positif yang Tidak Diketahui Di bawah 5% - Meningkat tiba-tiba Keadaan Pasien Positif pada Infeksi Cluster Berkurang atau selesai Meningkat sedikit demi sedikit Meningkat pesat

Berada Satu Frame dengan Presiden Indonesia

Image
Mungkin ada benarnya kalau kita bisa bertemu dengan presiden negara kita saat kita berada di negara lain. Saya merasa saat saya berada di Indonesia, saya tidak bisa bertemu sama sekali dengan presiden Indonesia. Akan tetapi, saat berada di Korea Selatan, saya bahkan bisa bertemu dua kali dengan presiden, yaitu di tahun 2016 dan di tahun 2018. Pada tahun 2016, presiden bertemu dengan ratusan WNI di auditorium Hotel Lotte di Seoul, tak terbayang betapa riuhnya para WNI yang sangat senang bertemu dengan presidennya. Pada kunjungan presiden tahun 2018, tidak ada pertemuan besar dengan para WNI karena jadwal presiden yang sangat padat. Namun saya beruntung karena saya menjadi satu di antara 20 orang mahasiswa S3 Indonesia di Korea Selatan yang bisa bertemu dengan beliau. Kami diberi kesempatan untuk berjalan pagi bersama presiden dan ibu negara sambil mengobrol mengenai keadaan WNI di Korea Selatan. Di sela-sela jalan pagi tersebut, kami juga diberi kesempatan untuk berfoto bersama bel

Mencoba Cheonggukjang di Do-eubji

Image
Mungkin banyak yang pernah mendengar doenjang, saus fermentasi dari kedelai yang sering digunakan di berbagai macam masakan Korea. Salah satu masakan dari deonjang yang terkenal adalah doenjang-jjigae. Akan tetapi, ada jenis saus fermentasi lainnya yang juga umum digunakan di Korea, yaitu cheonggukjang. Saus ini lebih berbau dibanding doenjang, tetapi lebih mudah dibuat daripada doenjang. Makanan yang terkenal yang dibuat dengan saus ini juga disebut cheonggukjang. Di dekat universitas saya, ada restoran yang cukup terkenal dengan cheonggukjangnya, yaitu Do-eubji. Harganya pun sesuai dengan kantong mahasiswa, yaitu sekitar 8.000 KRW. Selain cheonggukjang, kita juga bisa menikmati berbagai macam makanan tradisional Korea lainnya, tetapi saya menyarankan Anda untuk memakan gyeranjjim atau pajeon. Gyeranjjim adalah sejenis telur kukus tradisional Korea yang wajib dicoba jika Anda mengunjungi Korea! Selain dari makanannya yang lumayan enak, Do-eupji juga terkenal di anta

Dongeng Penebang Kayu dan Bidadari (Bagian 4)

Dongeng “Penebang Kayu dan Bidadari” secara umum adalah kisah mengenai seorang pria miskin dan seorang wanita dengan kasta yang tinggi, akan tetapi ada makna lain yang terkandung di dalam cerita ini jika kita melihat larangan-larangan yang muncul di dalam ceritanya. Dalam dongeng tersebut dengan variasi sang penebang layu yang kembali ke bumi, cerita kehancuran tersebur muncul dua kali. Larangan -> kehancuran karena melanggar larangan -> kehancuran total. Larangan pertama berasal dari sang rusa yang menyuruh sang penebang kayu untuk tidak mengembalikan selendang kepada sang bidadari sebelum sang bidadari tersebut melahirkan tiga orang anak. Syarat tersbeut adalah syarat agar sang bidadari yang tinggal di kahyangan bisa hidup bahagia di bumi. Prof. Noh Je-woon menggambarkan sang bidadari sebagai wanita telanjang yang keluar dari air. Sang bidadari yang melepaskan selendangnya menggambarkan sang bidadari yang melepaskan identitasnya sebagai entitas kahyangan. Selendang tersebu