Hyangga, Salah Satu Jenis Lagu Kuno Korea

Walaupun ada ribuan puisi yang dihasilkan pada masa Tiga Kerajaan (Koguryeo, Silla, dan Baekje), hanya sedikit saja yang tersisa pada masa sekarang ini. Beberapa yang tersisa antara lain adalah 25 buah lagi Silla yang disebut hyangga dan beberapa puisi dalam karakter hanja. Hyangga sendiri berarti 'lagu asli' yang bermaksud agar lagu-lagi ini dibedakan dengan lagu Tiongkok yang saat itu juga populer di masa Tiga Kerajaan. Korea yang tidak memiliki alfabet sendiri untuk menulis, akhirnya meminjam karakter mandarin untuk menulis.

Ada tiga jenis penulisand dengan karakter mandarin yaitu hyangchal, idu, dan hanja.Sistem hyangchal disebut juga sebagai orthographic system, yaitu karakter mandarin digunakan untuk menuliskan lafal bahasa Korea kuno secara fonetik dan semantik. Sistem ini mirip dengan sistem Manyogana di Jepang. Banyak karakter yang digunakan untuk makna yang sama dalam kedua bahasa itu, sedangkan lainnya digunakan untuk menuliskan partikel dan infleksi dalam bahasa Korea. Hyangchal masuk ke dalam jenis penulisan idu, yang memakai karakter mandarin tertentu tak hanya untuk partikel, tetapi juga untuk akhiran dan tata bahasa tertentu. Sedangkan untuk hanja, murni menggunakan penulisan secara mandarin, namun lafalnya saja yang diubah dengan lafal Korea.

Hyangga menggunakan cara penulisan hyangchal sehingga penelitiannya dahulu sulit untuk dilakukan. 14 hyangga yang tersisa ditemukan pada Samguk Yusa (Memorabilia of the Three Kingdoms) dan 11 lainnya ditemukan pada Gyunyeojon (Life of the Great Master Gyunyeo). Hyangga-hyangga tersebut dibuat pada abad ketujuh hingga abad kesepuluh. Hyangga memiliki 3 jenis penulisan.

1 bait dengan 4 baris
Jenis pertama adalah jenis yang paling sederhana. Lagu anak-anak dan lagu daerah menggunakan jenis ini. Contoh hyangga yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Song of Seodong (Seodongyo/ 서동요), Ode to Yangji (Pungyo/ 풍요), Dedication to Flower (Heonhwaga/ 헌화가), Song of Tusita Heaven (Durinnorae/ 두린노래). 

원문현대역

,
,
자줏빛 바위 가에
잡은 손 암소를 놓게 하시고
나를 아니 부끄러워하신다면
꽃을 꺾어 바치오리다.
[네이버 지식백과] 헌화가 [獻花歌] (외국인을 위한 한국고전문학사, 2010. 1. 29., 도서출판 하우)

If you would let me leave
The cattle tethered to the brown rock,
And feel no shame for me,
I would pluck and dedicate the flowers!

Hyangga di atas adalah hyangga yang berjudul Heonhwaga yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Peter H. Lee. Hyangga tersebut dinyanyikan oleh seorang pengembara. Ketika Lady Suro, istri dari Lord Sunjeong, menginginkan sekuntum bunga azalea di tebing, tak seorang pun kecuali gembala itu yang berani untuk memanjat tebing dan mengambil bunga tersebut. Gembala itu mengambil bunga itu dan memberikannya kepada Lady Suro sambil menyanyikan lagu ini.

2 bait dengan masing-masing 4 baris
Jenis kedua adalah jenis menengah dari jenis pertama dan ketiga. Contoh hyangga yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Ode to Knight Chukchi (Mochukchirangga/ 모죽지랑가) dan Song of Cheoyong (Cheonyongga/ 처용가).

원문현대역
,
.
,

,
.
,
.
서울 밝은 달밤에
밤 늦도록 노닐다가
들어 와 자리를 보니
가랑이가 넷이어라.

둘은 내 것이고
둘은 뉘 것인고.
본디 내 것이지마는
앗아간 것을 어찌하리오.
[네이버 지식백과] 처용가 [處容歌] (외국인을 위한 한국고전문학사, 2010. 1. 29., 도서출판 하우)
Having caroused far into the night
In the moonlight capital,
I returned home and in my bed,
Behold, four legs.

Two were mine,
Whose are the other two?
Formerly two were mine;
What shall be done now they are taken?

Hyangga di atas adalah hyangga yang berjudul Cheoyongga yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Peter H. Lee. Cheoyongga adalah hyangga yang paling terkenal. Penulisnya, Cheoyong, adalah salah satu dari tujuh anak laki-laki Raja Naga dari Laut Timur. Cheoyong menikah dengan seorang wanita yang sangat cantik. Pada saat Cheoyong sedang pergi, ada iblis yang tertarik dengan kecantikan istri Cheoyong dan berubah menjadi seorang laki-laki dan menyerangnya. Pada saat Cheoyong pulang, ia melihat istrinya yang diserang iblis dan kemudian menyanyikan lagu yang membuat iblis tersebut pergi.

3 bait dengan ketentuan 4 baris, 4 baris, dan 2 baris. 
Sedangkan jenis ketiga adalah jenis yang paling rumit tetapi populer. Contoh Hyangga yang masuk ke dalam jenis ini adalah Song of a Comet (Hyeseongga/ 혜성가), Requiem for the Dead Sister (Jemangmaega/ 제만매가), Ode to Knight Gipa (Changiparanga/찬기파란가), Statesmanship (Anminga/ 안민가), Hymn to the Thousand-Eyed Boddhisattva Who Observes the Sounds of the World (Docheonsugwaneumga/ 도천수관음가),  dan Meeting with the Bandits (Ujoeokka/ 우적가).

원문현대역
,
,
,
,

,

,
,

,
.
죽고 사는 길은
여기에 있음에 두려워하여
나는 간다는 말도
못 다 이르고 갔는가?

어느 가을 이른 바람에
여기저기 떨어지는 나뭇잎처럼
같은 가지에 나고서도
가는 곳을 모르겠구나.

아아, 미타찰에 만나 볼 나는
도를 닦으며 기다리겠다.
[네이버 지식백과] 제망매가 [祭亡妹歌] (외국인을 위한 한국고전문학사, 2010. 1. 29., 도서출판 하우)

On the hard road of life and death
That is near our land
You went, afraid,
Without words.

We know not where we go,
Leaves blown, scattered,
Though fallen from the same tree,
By the first winds of autumn.

Ah, I will polish the path
Until I meet you in the Pure Land.

Hyangga di atas adalah hyangga yang berjudul Chemangmaega yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Peter H. Lee. Hyangga ini ditulis oleh Master Wolmyeong sebagai memorinya untuk saudaranya yang sudah meninggal. Temanya adalah kehidupan yang tepisah dari kematian. Bait pertama menggambarkan kehidupan yang berbeda dengan kemarian. Bait kedua menggambarkan kematian melalui sebuah pohon di musim gugur.

Daftar pustaka:

H. Peter, Lee. A History of Korean Literature. Singapore: Cambridge University Press, 2003.
Kichung, Kim. An Introduction to Classical Korean Literature. New York: M. E. Sharpe, 1996.
배규범, 부옥파, 외국인을 위한 한국고전문학사. 서울: 도서출판 하우, 2013.
조동일. 한국문학통사 1. 파주: 지식산업사, 2014.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sastra Korea UI? Hmmm......

인도네시아 민요 소개

Dongeng Penebang Kayu dan Bidadari (Bagian 1)