Pengalaman Mengajar Calon Relawan KOICA

Tahun 2018 lalu saya sempat dihubungi oleh KOICA, atau Korea International Cooperation Agency, yaitu sebuah lembaga pemerintah yang berfungsi untuk mengirimkan relawan dan bantuan kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan. KOICA yang dibentuk pada tahun 1991 ini juga mengirimkan berbagai macam relawan ke Indonesia. Saya berkesempatan untuk mengajar beberapa grup relawan yang dikirim ke Indonesia pada tahun 2018-2020. Tujuan relawan tersebut sangat bervariasi, ada yang dikirim untuk menjadi guru SMK, pegawai di panti sosial, guru bahasa Korea, dan lain sebagainya. Sebelum dikirim ke Indonesia, biasanya mereka diajarkan bahasa dan kebudayaan Indonesia dasar 1-2 kali seminggu selama 4-8 minggu di Korea Selatan. Tak hanya bahasa dan kebudayaan Indonesia, mereka juga harus belajar hal-hal lain seperti dasar-dasar menjadi relawan, cara menghadapi kecelakaan dan bencana, dasar-dasar pendidikan bagi orang asing, dan lain sebagainya. Biasanya para calon relawan dididik di dalam asrama yang jauh dari dunia luar selama 4-8 minggu tersebut.


Saat mengajar, saya tak hanya bertemu dengan para calon relawan, tetapi juga guru-guru bahasa yang hebat dari berbagai negara. Biasanya para calon relawan KOICA yang akan dikirim ke negara-negara Asia dididik dalam waktu yang bersamaan sehingga saya bisa bertemu dengan guru-guru bahasa dari berbagai negara, yaitu Vietnam, Filipina, Kamboja, Nepal, Sri Lanka, dan sebagainya. Sebagian besar guru-guru berlatar belakang sama seperti saya, mahasiswa pascasarjana yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan dan akan kembali ke negara masing-masing setelah lulus dari kuliah.

Hidup di negara lain memang membuat saya bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan juga mendapatkan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya.

Comments

Popular posts from this blog

Sastra Korea UI? Hmmm......

인도네시아 민요 소개

Call for Applications: 2022-2023 LG Global School