Tidak ada di buku teks
Mungkin….. Mungkin kita baru merasakan hidup bersosialisasi yang seutuhnya pada saat kita masuk universitas. Kita belajar untuk hidup mandiri tanpa orang tua, belajar untuk mengatur jadwal sendiri, belajar untuk mendapatkan pekerjaan, dan belajar untuk bekerja. Sebagian besar dari hal itu tidak diajarkan di jenjang sekolah maupun universitas, dan kita harus menghadapinya sendiri. Mampukah kita mempelajari suatu hal yang tidak ada di buku teks?
Salah satu hal yang saya ingat saya mulai
pelajari pada masa perkuliahan dan masih saya pelajari sampai sekarang adalah
bagaimana kita bisa ‘membaca’ orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia harus
bertemu dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga kita harus memahami orang
lain agar bisa masuk ke dalam lingkungan sekitar kita. Lalu terkadang orang
lain berbicara atau melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu, sehingga kita
‘dipaksa’ untuk memahami apa tujuan orang tersebut. Kita juga harus mencari
tahu sendiri apakah orang tersebut bertujuan baik ataukah buruk kepada diri
kita.
Tidak semua orang itu baik, dan tidak semua
orang itu jahat. Dunia itu sebenarnya abu-abu. Orang yang kita kenal, pasti ada
sisi baik dan sisi buruknya. Semua orang adalah manusia, tidak ada yang
sempurna. Seseorang yang kita lihat sangat sukses dan bahagia pun, belum tentu
kehidupan aslinya terlihat seperti itu. Kita diajari untuk memperhatikan dan
membandingkan orang lain dengan diri kita sendiri, yang membuat diri kita
sendiri tidak bahagia.
Kita tidak bisa menjadi orang baik di mata
semua orang. Pasti ada saja orang yang menyukai dan juga ada juga orang yang
membenci kita. Saya merasa kita lebih baik agar menjadi orang yang nyaman
dengan diri kita sendiri, dan mengetahui apa rahasia kebahagiaan kecil yang
bisa kita rasakan di sekeliling kita. Saya merasa sudah cukup sakit kepala
karena memikirkan satu per satu apa yang dikatakan oleh orang lain kepada saya.
Lebih baik saya fokus untuk diri saya sendiri.
Comments
Post a Comment